Sabtu, 08 Februari 2014

SAINGAN PT ASTRA DALAM BIDANG OTOMOTIF

Lima merek mopbil di bawah naungan PT Astra International Tbk (Grup Astra), yaitu Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks dan Peugeot, terjual 321.000 unit pada semester pertama 2013. Tepatnya, kelompok Astra menguasai 53 persen pasar mobil nasional. Dibandingkan dengan tahun lalu untuk periode yang sama, memperoleh 56 persen, berarti terjadi penurunan 3 persen.  
Hasil ini tersebut menhyebabkan laba bersih bisnis otomotif dari Grup Astra turun 10 persen menjadi Rp 4,4 triliun yang diperoleh, Rp 1,9 triliun dari Auto2000, Daihatsu Sales Operation, Isuzu Sales Operation, Honda Sales Operation dan Peugeot Sales Operation, BMW) dan Rp 2,5 triliun dari perusahaan patungan, yaitu Toyota Astra Motor, Astra Daihatsu Motor, Astra Isuzu Motor Indonesia dan Astra Honda Motor.
6 model
Astra menilai, permintaan terhadap kendaraan bermotor masih tinggi karena pendapatan masyarakat terus meningkat sedan suku bunga pinjaman yang masih terjangkau. Selama Januari-Juni 2013, Grup Astra telah meluncurkan enam model baru dan delapan facelift.
Dari industri sepeda motor, penjualan Astra naik 12 persen, dua kali lipat dari rata-rata industri, 6 persen. PT Astra Honda Motor berhasil menjual 2,4 juta unit atau memperbesar porsi menjadi 60 persen - sebelumnya 57 persen - dari total penjualan sepeda motor nasional 3,9 juta unit. Honda mengandalkan dua model baru dan lima facelift. 
Dijelaskan, laba Astra turun karena persaingan yang semakin ketat, kapasitas produksi domestik yang terus meningkat dan tingginya biaya tenaga kerja. 
Semester Kedua
Kebijakan uang muka (DP) minimum untuk pembiayaan otomotif syariah mulai berlaku pada April 2013, dinilai tidak terlalu berdampak terhadap kinerja Astra pada semester pertama tahun ini. Sedangkan kenaikan harga BBM subsidi pada Juni lalu, pengaruhnya belum dirasakan. 
“Meski permintaan domestik positif, namun karena kompetisi pasar mobil terus meningkat, biaya tenaga kerja juga naik dan harga komoditas turun, kinerja perusahaan pada semester kedua tahun ini akan terpengaruh,” jelas Presiden Direktur Grup Astra Prijono Sugiarto dalam keterangan resminya Astra yang dikirim semalam (30/7/2013). Semester kedua tahun ini, Astra berharap, Agya-Ayla bisa berkontribusi terhasdap penjualan grup dengan target produksi 10.000 unit per bulan.
Semua bisnis yang dimiliki Grup Astra (Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, serta Teknologi Informasi) menghasilkan pendapatan bersih Rp 94,3 triliun, turun 2 persen dibandingkan periode yang sama pada  2012, yaitu Rp 95,9 triliun. Laba bersih juga turun 9 persen dari Rp 9,7 triliun menjadi Rp 8,8 triliun. Sedangkan laba bersih setiap lembar saham turun 9 persen, menjadi Rp 218 per saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar